12 November 2014

Senyuman Sinis Sang Bidadari Kecil

Pagi hari yang sama,
Termenung waktu yang sama,
Rasa aneh yang sama,
Bersatu dalam diam yang lama.

Sepasang alat terpasang di telinga,
Terlihat langkah pemuda di sekitar,
Tanpa bunyi dan tanpa suara,
Yang terasakan hanya hambar.

Kenangan hari indah teringat kembali,
Ingin setiap saat menjalaninya,
Keinginan dan mulut ini tidak sesuai,
Sang mulut tak mau ucapkan kata.

Wajahnya yang Sinis,
Senyumnya yang Manis,
Cubitannya yang Imut,
Tepukannya yang Lembut.

Kamu memang seperti Bidadari Kecil saja...


- Rama Andika -

3 komentar:

  1. Balasan
    1. Alhamdulillah, meskipun saya sendiri tidak tahu itu masuk kaetegori puisi atau tidak. :)
      terimakasih atas pujian dan kunjungannya.

      Silahkan dibaca-baca juga postingan yang lain.
      Mudah-mudahan bermanfaat.
      Terimakasih.

      Hapus
  2. Terima kasih sdri. cynthia..,
    doakan saja bisa terus memposting artiket-artikel yang bagus dan bermanfaat.

    Sukses buat kita semua dan salam kenal juga.

    Terimakasih atas kunjungannya,

    BalasHapus

Bagaimanakah tanggapan Anda tentang hal ini.
Silahkan menuliskan komentar Anda pada opsi Nama/URL, lalu tulis nama anda dan URL blog/website anda pada kotak yang tersedia.

Jika anda tidak punya blog/website, kolom URL boleh dikosongi.