Masyarakat di Yogyakarta dikejutkan oleh fenomena alam berupa cahaya yang menyorot sehingga langit seperti terbelah. Mirip sinar senter raksasa di sore hari, cahaya biru terang benderang seakan membelah langit Yogyakarta. Fenomena alam yang indah tersebut, banyak disikapi kekawatiran oleh berbagai msyarakat di Yogjakarta. Adakah bencana alam yang akan menyertai berkaitan dengan tanda-tanda alam itu. Maklum, masyarakat Yogjakarta sempat trauma saat diguncang gempa bumi yang dahsyat beberapa tahun lalu. Bencana tersebut juga sebelumnya diikuti adanya bentuk awan yang aneh di kota itu ?
Berbagai lapisan masyarakat yang menyaksikan bergumam : Indah sekali langit Yogja saat itu, tapi banyak yang bertanya-tanya apakah akan ada bencana alam lagi di kota ini ? Saat melintas di Jalan raya, ratusan orang memandang ke langit dan menonton fenomena langit terbelah itu. Banyak orang Yogja saat itu ikut menyaksikan dan melihat pemandangan yang istimewa itu.
Fenomena langit Yogyakarta terbelah itu terjadi pada 11 Juni 2010. Tak banyak media yang mengungkapnya. Tapi, beberapa situs astronomi heboh membahasnya. Sepintas foto tersebut adalah hasil rekayasa dengan Adobe Photoshop. Padahal itu foto asli. Foto tersebut diambil oleh Ney Cassanova dari wilayah Kalasan, Yogyakarta, pada 11 Juni 2010 pukul 17.30.
Beberapa masyarakat Yogja yang menyaksikan fenomena itu pun selain merasa kagum juga dilanda rasa khawatir. Mereka cemas fenomena itu akan mendatangkan bencana seperti ketika Yogyakarta gempa selama dua hari. Seorang penduduk Yogja mengaku melihat kejadian itu sore menjelang magrib.
Fenomena Alam Biasa
Sebenarnya fenomena alam yang indah tersebut adalah hal yang biasa terjadi. Salah satu fenomena senter raksasa, sering disebut Anticrepuscular Rays dan Crepuscular Ray atau sun rays. Fenomena anticrepuscular ray dan crepuscular ray itu sudah sering terjadi. Hanya saja fenomena langit terbelah yang terjadi pada 11 Juni 2010 itu sangat dominan dan lebih jelas kelihatannya. Padahal itu sudah biasa terjadi seperti kita melihat pelangi dan bisa dilihat dengan mata telanjang. Biasanya Anticrepuscular terjadi di langit sebelah Timur, sementara crepuscular terjadi sebelah Barat. Keduanya, muncul pada saat matahari terbenam, yakni sekitar pulul 17.30. Biasanya menjelang magrib.
Crepuscular Ray terjadi ketika cahaya matahari terlihat beradiasi dari satu titik tertentu. Radiasi cahaya ini bisa terjadi karena cahaya matahari masuk melewati celah-celah di antara awan atau objek lain dan biasanya terlihat menjelang matahari terbit atau tenggelam. Adapun anticrepuscular Ray adalah fenomena yang mirip dengan Crepuscular, namun terlihat berada di tempat yang berlawanan dari matahari.
Kejadian itu juga terjadi di Nebraska, Florida, South Dakota. Ketiganya ada di Amerika Serikat. Kejadian unik berupa cahaya raksasa yang menyorot langit sehingga langit tampak terbelah itu terlihat di South Dakota pada 2007. Warnanya biru mencolok.
Hal serupa terjadi Nebraska, 26 Juni 2008. Orang awam akan melihat keanehan itu sebagai bentuk kemarahan Tuhan atau ada makhluk angkasa luar yang sedang melintas. Padahal fenomena itu terjadi karena sinar matahari terhalang obyek tertentu seperti awan. Para pecinta astronomi juga mencatat hal serupa terjadi di Thailand pada 2007. Hal serupa terjadi di Nebraska.
Berbagai Anticrepuscular Rays dan Crepuscular Ray di seluruh Penjuru Dunia
sumber : korananakindonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Bagaimanakah tanggapan Anda tentang hal ini.
Silahkan menuliskan komentar Anda pada opsi Nama/URL, lalu tulis nama anda dan URL blog/website anda pada kotak yang tersedia.
Jika anda tidak punya blog/website, kolom URL boleh dikosongi.