30 Agustus 2010

Ketika Mamah Dedeh Harus Menyiasati Padatnya Jadwal Berdakwah

Tak Puas, Jemaah Mengejar sampai Rumah

Suara lantang disertai humor kala berdakwah menjadi ciri khas yang sangat melekat pada Mamah Dedeh. Ustazah yang satu itu berhasil memadukan dakwah dan komedi lewat program acara religius Mamah dan Aa' di sebuah stasiun televisi swasta. Kini jemaah Mamah tersebar di seluruh Indonesia.

Mamah Dedeh (kanan) berfoto bareng bersama para jemaahnya, usai mengisi
acara tausiyah di Musholla, gedung Sampoerna Strategic Square, Kamis (26/8)

SEKARING RATRI ADANINGGAR, Jakarta

Dengan balutan busana muslim dan jilbab berwarna merah, Mamah Dedeh langsung menjadi pusat perhatian. Apalagi, setelah ustazah kondang itu duduk di podium, ratusan perempuan peserta pengajian dengan khidmat siap menerima siraman rohani darinya.
"Kalau ada salah-salah kata, saya minta maaf. Saya memang bukan orang yang halus. Sebab, saya memang bukan makhluk halus," ujar Mamah Dedeh, disambut tawa jemaah pengajian di Musala Sampoerna Strategic Square, Jakarta, Kamis lalu 26 Agustus.

Saat pengajian berakhir, jemaah tidak langsung bubar. Mereka justru langsung merapat ke podium, tempat ustazah bernama asli Dedeh Rosyidah itu duduk. Jemaah yang didominasi ibu-ibu tersebut berebut berjabat tangan dan berfoto bareng Mamah Dedeh. Tak pelak, Mamah sampai terdesak para "penggemar" itu.

Meski begitu, Mamah justru terhanyut dalam euforia jemaah tersebut. Dia ikut heboh sambil sesekali melontarkan guyonan dengan suara yang keras. Suasana musala lantas jadi riuh oleh suara jemaah itu.

Tidak hanya berfoto bareng, beberapa peserta masih belum puas kala pengajian tersebut usai. Mereka ingin menumpahkan unek-unek kehidupan masing-masing di depan ustazah favorit itu. Apalagi, Mamah Dedeh ngetop dengan brand curhatnya setiap kali bertemu dengan jamaah. Namun, permintaan beberapa orang tersebut terpaksa tidak dikabulkan. "Aduh, saya buru-buru. Sebentar lagi ada acara pengajian lagi. Saya minta maaf, nanti SMS saja, ya?" ujar Mamah kepada jemaah tersebut.

Kesibukan Mamah Dedeh memang luar biasa. Mirip dengan selebriti yang laris manis, jadwal Mamah Dedeh sangat padat. Dalam sehari, dia bisa mengisi pengajian di lima tempat yang berbeda. Bukan hanya sekitar wilayah Jakarta Raya, Mamah juga sering diundang mengisi taushiyah di luar kota, bahkan luar pulau.

"Alhamdulillah, saya diundang untuk mengisi ceramah hingga luar kota dan luar pulau. Saya senang karena masyarakat menyukai taushiyah yang saya sampaikan," papar Mamah Dedeh ketika ditemui di sela-sela aktivitasnya mengisi pengajian.

Namun, khusus Ramadan, Mamah tidak melayani permintaan taushiyah di luar pulau. Sebab, sejak awal bulan puasa, aktivitas perempuan 59 tahun itu superpadat. Dia "bekerja" sejak pukul 02.00 hingga malam lagi. Hampir setiap hari begitu. Salah satu jadwal tetapnya, yang mau tidak mau harus diprioritaskan, adalah mengisi acara taushiyah bertajuk Mamah dan Aa' di Indosiar menjelang sahur.

Acara tersebut pada hari-hari biasa tayang pada pukul 05.00, setelah subuh. Namun, khusus Ramadan, jam siar program interaktif religius itu dimajukan menjadi pukul 02.00.
"Kenapa pukul 02.00? Sebab, kami juga mempertimbangkan penonton di Indonesia Timur. Dengan begitu, mereka juga bisa menyaksikan acara itu. Sebab, permintaan dari sana banyak," urai Mamah sembari mengipasi wajah yang kepanasan.

Agar tidak terlambat, Mamah harus datang ke studio Indosiar sekitar pukul 24.00. Sampai di studio, ibu lima anak itu langsung beristirahat. Setengah jam sebelum syuting acara, dia harus bangun untuk sahur dan mempersiapkan diri. Lalu, sekitar pukul 03.30, Mamah meninggalkan studio di kawasan Daan Mogot, Jakarta Barat, itu untuk mengisi acara ceramah subuh di tempat lain. Kegiatan tersebut akan berlanjut dengan sederet acara pengajian lain di berbagai tempat berbeda hingga malam.

Yang istimewa, Mamah menyatakan tidak memiliki hari libur. Bagi istri almarhum Syarifuddin itu, tiada hari tanpa berdakwah. Namun, putri satu-satunya yang bernama Nazmia, yang juga merangkap manajer Mamah, tidak rela jika ibunya terus berdakwah setiap hari tanpa libur untuk istirahat. Untuk itu, Mia --sapaan putri Mamah tersebut-- selalu berupaya menyediakan waktu libur sehari dalam satu bulan bagi Mamah. "Ya, hanya sehari dalam sebulan saya libur dari aktivitas berdakwah. Biasanya, saya gunakan hari itu untuk berkumpul dengan anak-anak atau jalan-jalan ke Bandung," ujar perempuan asal Ciamis, Jawa Barat, tersebut.

Selain mengisi sejumlah acara ceramah, Mamah Dedeh kerap menerima curhat lewat SMS. Bahkan, dia menuturkan bisa menerima seratusan SMS dalam sehari dari jemaah di seluruh Indonesia. Permasalahan yang dicurhatkan beragam, mulai persoalan akidah agama, rumah tangga, hingga karir dan perjodohan.

Nenek lima cucu itu selalu berusaha membalas semua SMS yang masuk ke handphone-nya tersebut. Selain itu, ada jamaah yang mendatangi rumah Mamah kala ingin curhat secara langsung. Mamah pun heran, dari mana jemaah tersebut mengetahui rumahnya yang berlokasi di sebuah perumnas di Depok, Jawa Barat, itu. "Tiba-tiba mereka datang saja ke rumah. Saya nggak tahu, mereka tahu dari mana alamat rumah saya," ujarnya.

Seperti memperlakukan SMS curhat, Mamah selalu berusaha menampung semua unek-unek langsung jamaahnya serta memberikan solusi terbaik. Namun, adakalanya Mamah memilih tidak menerima jemaahnya yang ingin cuhat di rumah jika lelah luar biasa. Dia mengisahkan, pernah ada jemaah yang datang ke rumah sembari menangis. Jemaah itu ingin menyampaikan curhat seputar permasalahan rumah tangganya kepada Mamah.

"Tapi, waktu itu saya capek banget. Saya benar-benar sudah nggak kuat. Akhirnya, saya bilang kepada Mia untuk kasih tahu dia (jemaah) bahwa saya nggak ada di rumah," kenangnya.
Meski begitu, Mamah menyatakan selalu berupaya memberikan yang terbaik kepada jemaahnya. "Ya, saya kan juga punya hak untuk beristirahat. Allah saja tahu, kok," imbuhnya.

Mamah tidak memungkiri bahwa jadwal yang padat membuatnya lelah. Karena itu, dia paling tidak suka jika panitia acara menjemputnya dengan mobil yang sudah terisi penuh. Mamah mengakui tidak suka duduk berdesak-desakan dalam mobil, apalagi saat lelah.
"Waktu di mobil biasanya saya gunakan untuk tiduran, beristirahat sebentar. Maka, saya paling sebal kalau lihat mobil jemputan sudah dipenuhi panitia," ungkap dia.

Soal ciri khas suara yang keras dan perkataan yang lugas, Mamah mengungkapkan bahwa karakter tersebut terbentuk sejak kecil. Dia memang dididik dengan disiplin yang tinggi oleh kedua orang tuanya. Selain itu, meski orang tuanya memiliki sejumlah usaha, seperti penggilingan padi, bengkel, sawah, hingga kebun, Mamah dan lima saudaranya dididik untuk bekerja keras. Bahkan, dia menyatakan terbiasa menunggui sejumlah usaha kedua orang tuanya itu.

Suaranya yang keras dan lantang terbentuk karena dia terbiasa menyuruh makan sekitar 50 buruh tani di sawah. Agar bisa terdengar, Mamah harus menggunakan suara keras. Selain itu, bisingnya suara penggilingan padi mengharuskan dia bersuara keras jika ingin berbicara dengan orang lain.

"Karena itu, suara saya keras dan terlatih sampai sekarang," imbuhnya seraya terbahak.
Ketika ditanya kapan kali pertama berdakwah, Mamah mengatakan menjalani kegiatan tersebut kala duduk di bangku SD. Hal itu dia laksanakan karena kedua orang tuanya sangat agamais. "Saat siang, orang tua saya jadi petani. Malam, mereka jadi guru mengaji," ujar dia.

Kedua orang tua Mamah juga gemar berdakwah. Karena itu, Mamah dan saudara-saudaranya terbiasa mengajar mengaji dan berceramah."Kebiasaan berdakwah sejak SD tersebut terus melekat pada dia. Apalagi, setelah lulus SD Mamah melanjutkan studi di pendidikan guru agama (PGA). Setamat PGA, Mamah melanjutkan pendidikan di IAIN Jakarta yang kini bernama UIN Syarif Hidayatullah.

Hingga menikah pada 1970, Mamah tidak pernah menghentikan aktivitas berdakwah. Bahkan, pada 1980 Mamah dan temannya yang juga pendakwah malah memiliki ratusan anak asuh. Salah seorang anak asuh itu kemudian menjadi penyiar di Bens Radio. Kebetulan, waktu itu Bens Radio membutuhkan pendakwah perempuan. Mamah pun diajak bergabung oleh anak asuhnya tersebut. Mamah lantas mulai berdakwah lewat radio. Dari situlah Indosiar mengenal Mamah. Mulai tiga tahun lalu, Mamah pun resmi penjadi pengisi acara siraman rohani bertajuk Mamah dan Aa" di stasiun televisi swasta tersebut dengan didampingi pelawak Abdel.
"Alhamdulillah, sampai sekarang semakin banyak jamaah Mamah dan Aa" di seluruh Indonesia," ucap Mamah Dedeh.

sumber :
http://metronews.fajar.co.id/read/103328/10/-ketika-mamah-dedeh-harus-menyiasati-padatnya-jadwal-berdakwah

5 komentar:

  1. yang sabar ya mamah

    BalasHapus
  2. ass. tolong info alamat email atau websitenya mamah dedeh ya...makasih. wss

    BalasHapus
  3. pengen sekali ke rumah mamah utk curhat, pdhal saya tetangga mamah...tp segan dan ga enak kalau hrs mengganggu waktu istirahatnya...

    BalasHapus
  4. saran saya ya bu :
    coba dulu cari waktu senggang..,
    kalo memang pengen banget ngobrol sekalian curhat, usahain untuk bisa bertemu..,
    jangan di pendam terus..,
    walaupun sibuk pastinya ada sedikit waktu buat ibu..,
    Pasti mamah dedeh juga mengerti...,

    BalasHapus
  5. very useful post! I'm responding on upper comment :
    "Who needs another upgrade? Be ready to get new soft for your Macbook"?.


    Check out my blog post ... download Windows 8.1 Pro

    BalasHapus

Bagaimanakah tanggapan Anda tentang hal ini.
Silahkan menuliskan komentar Anda pada opsi Nama/URL, lalu tulis nama anda dan URL blog/website anda pada kotak yang tersedia.

Jika anda tidak punya blog/website, kolom URL boleh dikosongi.