TWITTER memang sedang populer, bila dibandingkan dengan Facebook yang sedang turun pamor. Pengguna Twitterpun lebih banyak dari pengguna Facebook. Nah, dari sebagian pengguna Twitter tersebut terutama yang berada di Indonesia memiliki beberapa kelakuan buruk(norak). Dikutip dari situs Yasiralkaf, berdasarkan pengamatan si penulis pribadi. Di dalam judul itu penulis menggunakan “(Indonesia)” karena siapa tahu di luar negeri tidak seperti itu, walaupun sebenarnya kecenderungannya sepertinya sama.
Baiklah langsung saja, 4 kenorakan pengguna Twitter (Indonesia) yang dapat penulis temukan yaitu:1. Menghina Artis-artis untuk Mendapat Perhatian
Artis dan selebriti, baik lokal maupun interlokal mancanegara, memang banyak yang eksis di Twitter. Yang senang tentu saja para penggemarnya karena bisa langsung kontak dengan me-mention mereka. Naifnya, sebagian dari pengguna Twitter itu mengharap secara berlebihan sang artis akan me-Retweet atau minimal me-Reply tweet mereka. Silahkan anda lihat saja profil pengguna Twitter non-seleb yang kebetulan di RT artis, anda akan menjumpai dalam satu halaman bisa ada beberapa tweet yang me-mention sang artis. Di situ letak kenaifan mereka, sudah barang tentu sang artis tidak akan bisa menjawab semua tweet-tweet mereka. Kalau mereka ngetweet sekedar balas kalian, bosan juga lama-lama kali.
Yang tambah menyembalkan, disamping naïf beberapa diantara mereka naik level jadi norak. Demi mendapat perhatian artis jalan pintas diambil. Ejek saja sang artis, minimal katakan sombong karena tidak mau menjawab tweet mereka. Peluang di retweet jadi lebih besar, minimal akan mendapat klarifikasi dari si artis.
Namun tidak semua artis akan berbaik hati melakukan klarifikasi, biar bagaimana artis juga manusia yang bisa tersinggung. Sherina Munaf beberapa hari yang lalu tampak amat tersinggung karena dia dikatakan sombong karena dia tidak bisa berfoto bersama penggemar. Sang pengejek dan temannya, penulis lihat tampak ‘menikmati’ Sherina yang tersinggung itu. Yang lebih parah saat Armand Maulana yang juga dihujat gara-gara memposting dirinya sedang baju ‘anti Liverpool’. Reaksinya follower Armand yang Liverpudlian sungguh amat lebay. Mereka tampak amat tersinggung klub idamannya diejek. Padahal biasa juga kali ejek-ejekan apalagi itu klub luar yang segitu pentingnyakah harus dibela. Penulis sempat search tweet yang memention dia dan luar biasa isi ejekan-ejekannya. Beberapa akhirnya memang dibalas oleh Armand karena dia benar-benar tersinggung.
Tapi kalau dipikir DEMI DI-RETWEET apakah sampai harius segitunya. Yang ada kalian justru malah jadi tidak disukai sama sang artis. Bolehlah kita me-mention seleb atau menjawab tweetquetion seleb tapi ya jangan terlalu berharap dibalas. Ngapain juga, malah jadi makan hati kalau nunggu-nunggu kaya gitu.
2. Memohon-mohon agar di follow back artis
Iya pasti kita akan merasa sedikit atau banyak bangga kalau ada artis yang mem-follow kita, tapi apa ya sampai harus memohon-mohon untuk di-follow balik sama mereka? Emang kalau si artis mem-follow kita trus kenapa? Kita jadi bertambah follower gitu? Tidak. Tidak ada pengaruhnya sama sekali mau ada artis atau tidak di daftar follower kita. Paling ya yang kita dapat cuma bangga itu saja, tapi ya kebanggaan itu juga semu. Siapa coba yang tahu kalau ada artis follow kalian? Emang teman-teman kalian mengamati siapa-siapa aja follower kalian? Penulis rasa tidak.
Yang ada malah mungkin kalau artis dipaksa follow, dan mereka mau, tak lama kemudian akan unfollow. Ya ngapain juga mengikuti tweet-tweet orang yang tidak dikenal mereka? Lagian kebanyanakan artis sepertinya hanya ngobrol dengan sesama artis saja, atau teman yang benar-benar ia kenal. Mubazir juga ada artis di follower kalian kalau ternyata kalian dicuekin.
Catatan untuk point ini adalah tentang para follower Justin Bieber. Saking berharapnya di-follow balik sama seleb itu dengan amat sering memention dia sudah amat sering nama dia tampil di Trending Topic. Bosan ngeliatnya.
3. Me-retweet Permohonan Balasan Mention
Ini khusus bagi seleb, terutama di Indonesia, yang sebagian dari mereka demen banget meretweet permohonan balasan mention ke dia. Mungkin biar kelihatan wah diantara follower-nya juga sekaligus biar kelihatan keren di mata artis-artis lain yang mungkin follower-nya tidak sampai memohon-mohon gitu.
Penulis sendiri sampai saat ini hanya mem-follow 4 artis yaitu @chua_kotak, @sherinamunaf, @radityadika dan @deelestari [dua nama terakhir lebih cenderung ke penulis] dan sepertinya mereka tidak seperti itu. Namun suatu kali ada tweet yang me-mention L*na Ma*a dan Ch*ky Sitoh*ng dan karena penasaran Penulis lihat halaman timeline mereka. Dan wow timeline mereka cukup dipenuhi balasan, RT pula, permohonan mention para fans-nya agar segera dijawab. Risih Penulis melihatnya, untung Penulis ga follow dia. Sebenarnya sebelumnya ada artis lain yang kebetulan Penulis follow dan sering seperti itu. Karena risih jadi Penulis unfollow saja. Sampai sekarang hanya 4 artis itu saja yang masih Penulis follow.
Jadi ingat peribahasa Ada Asap Ada Api, yang kurang lebih artinya tidak ada satu perbuatan yang dilakukan tanpa penyebab. Seandainya para fans dan follower itu tidak memohon-mohon atau sering me-mention artis retweet permohonan ini pasti tidak akan ada.
4. Chaining Retweet
Istilah ini Penulis dapat dari Akhyar yang mana intinya di dalam satu tweet itu terdiri dari beberapa RT. Sambung-menyambunglah gampangannya. Iya Penulis paham banyak diantara pengguna Tweeter yang menggunakan RT untuk membalas tweet kawannya. Padahal sebenarnya itu membuat risih pengguna yang lain karena percakapan pribadi ngapain juga harus diumbar di depan umum. Yah untuk yang percakapan Penulis agak bisa memaklumi tapi untuk yang di dalam satu tweet ada lebih dari satu RT Penulis amat sangat risih. Apalagi kalau yang misalnya berbunyi seperti ini:
RT @dahlia: sipidiii.. RT @melati: capeee RT @mawar: beep RT @melati: boop RT @anggrek: buup RT @dahlia: biip
Kalau mau sambung-sambungan sejenis itu Twitter kurang tepat karena karakternya terbatas 140 saja dan yang menikmati hanya kalian saja, pengguna yang lain sangat risih. Perlu diingat, Twitter adalah Jejaring Informasi sementara Facebook adalah Jejaring Pertemanan. Untuk lebih puas chit chat sama kawan silahkan di Facebook saja biar lebih puas dan tak terbatas. Bukannya melarang tapi hanya menghimbau karena kadang yang jadi masalah ‘tersangka’ peristiwa itu adalah kawan kita sendiri. Kita mau unfollow rasanya koq ga enak, serba salah jadinya.
Kurang lebih itu kenorakan-kenorakan yang Penulis temukan. Semoga tidak ada yang tersinggung. Sekedar memberi saran, kalau memang pengin ngetweet yang ngetweet aja. Tidak usah kalian terlalu risau memikirkan follower kita yang sedikit. Toh kalian juga bukan seleb inih jadi darimana juga kalian bisa dapat ‘fans’. Ngetweet aja hal-hal yang bermanfaat, nanti follower juga datang dengan sendirinya.
Sama satu lagi, kalau kalian hanya mempergunakan Twitter hanya untuk follow artis dan update status-status bak ABG labil percaya saja kalian akan cepat bosan Twitter-an. Follow juga akun Twitter situs-situs berita, baik itu berita umum atau yang demen showbiz ya follow berita-berita artis. Kalau seperti itu kalian tidak akan cepat bosan karena kalian juga akan dapat informasi baru. Follow juga akun-akun real life dan akun-akun hiburan biar kalian juga bisa tertawa sambil Twitteran.
Sumber artikel yasiralkaf