17 Juni 2010

Tinggal tetap Di Surga

Seseorang mengartikan bermacam-macam cara guna mendapatkan tempat di Surga. Tidak seorangpun menginginkan tempat penyiksaan seperti Neraka. Namun tidak seseorangpun yang bisa merubah takdirnya di Neraka bila dia tidak berusaha untuk berbuat baik setiap waktu.

Setiap umat pastinya menginginkan untuk hidup tenang di Surga.
Al-Quran memang seringkali memberikan gambaran-gambaran tentang surga dan berbagai kenikmatan dengan berbagai bentuk perumpamaan yang mudah dicerna oleh setiap orang.
Misalnya, seringkali disebutkan surga itu berbentuk kebun yang di bawahnya mengalir sungai-sungai. Namun tentu saja kebun dan sungai itu tidaklah seperti yang ada di dunia ini. Kalau memang surga itu hanya kebun dan sungai seperti yang sekarang ada, buat apa orang harus beribadah mencari surga. Toh sekarang ini di alam dunia, kita bisa membuat taman yang indah dengan dialiri sungai.
Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa itu berada dalam taman-taman dan mata air-mata air.
Begitu juga dengan makan dan minuman di surga. Al-Quran menceritakan bahwa makanan penduduk surga itu di antaranya adalah daging burung. Sedangkan minumannya adalah air, khamar, susu danmadu.
Dan buah-buahan dari apa yang mereka pilih dan daging burung dari apa yang mereka inginkan.
Perumpamaan surga yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa yang di dalamnya ada sungai-sungai dari air yang tiada berubah rasa dan baunya, sungai-sungai dari air susu yang tidak berubah rasanya, sungai-sungai dari khamar yang lezat rasanya bagi peminumnya dan sungai-sungai dari madu yang disaring; dan mereka memperoleh di dalamnya segala macam buah-buahan dan ampunan dari Rabb mereka, sama dengan orang yang kekal dalam jahannam dan diberi minuman dengan air yang mendidih sehingga memotong ususnya?
Tentu saja buah, daging burung, air, khamar, madu dan susu versi surga itu tidak sama dengan yang ada di dunia ini. Kalau sama, buat apa repot-repot masuk surga, toh sekarang pun bisa dinikmati.
Semua yang disampaikan di dalam Al-Quran tentang surga, hanyalah sebuah pendekatan dari Allah SWT. Agar manusia bisa dengan mudah mencernanya.
Sebab bila diungkapkan dengan jenis kenikmatan lainnya, di mana orang-orang pun belum pernah merasakannya, tentu menjadi tidak menarik. Padahal bisa jadi secara nilai atau skala kenikmatan, jauh lebih tinggi.
Anggaplah misalnya kita ingin memberi janji hadiah yang menarik buat seorang anak usia 3 tahun. Yang paling sederhana dan mudah dicerna adalah memberikan kembang gula atau coklat. Sebab untuk kapasitas logika dan pemahaman anak seusia itu, yang namanya kenikmatan, kemewahan dan kebahagiaan itu sebatas pada kembang gula dan coklat.
Kalau ditawari kenikmatan dalam bentuk lain, misalnya menjadi ketua partai politik, yang umumnya jadi rebutan orang, atau jadi camat, bupati atau wali kota, buat anak sekecil itu, janji-janji itu justru sama sekali tidak menarik. Sebab anak sekecil itu justru tidak bisa memahami bahwa jadi pak camat itu enak, atau jadi ketua parpol itu nikmat. Anak kecil tidak bisa memahami jabatan-jabatan itu sebagai sebuah kenikmatan yang perlu didapat dan diperjuangkan.
Dan kira-kira demikianlah, Allah SWT berfirman kepada manusia dengan bahasa dan logika manusia, bukan dengan bahasa dan logika yang lebih tinggi. Maka jadilah gambaran surga itu berupa kebun, sungai, makanan dan juga bidadari.

CARA MASUK SURGA
QS.Surat Ali Imran ayat 133 dan 134 :
133. Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa,
134. (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema’afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.
Dari dua ayat tersebut dapat diambil kesimpulan, kalau mau jadi orang bertakwa yang dijanjikan kepada mereka dua hadiah istimewa yakni ampunan Allah dan surga yang seluas langit dan bumi maka kita harus dapat mengerjakan tiga amalan ini:
1. berinfak di waktu lapang dan sempit;
2. menahan amarah;
3. memaafkan kesalahan orang.

Lalu apa susahnya? Ternyata memang berat, memang susah. Maka pantas saja bagi Allah untuk memberikan kepada yang mampu melakukannya imbalan terbesar itu. Ya, bagaimana tidak manusia sesungguhnya mempunyai tabiat kikir artinya manusia tidak mau melepaskan sebagian haknya kepada orang lain dengan seikhlas hatinya. Ditambah lagi dengan setan yang menakut-nakuti manusia dengan kemiskinan. Otomatis lintasan pikiran untuk berbagi tidak menjadi mainframe kehidupan manusia.
Tapi bagi mereka yang mengetahui bahwa segala harta bendanya itu hanya amanah yang dititipkan Allah kepada dirinya, dan mengetahui bahwa sebenar-benarnya harta yang dimiliki adalah harta yang ia infakkan maka tabiat kekikiran dan tipuan setan itu mudah dikikis. Karena sesungguhnya tipu daya setan itu adalah tipu daya yang lemah.
Lalu bagaimana jikalau kita-kita ini sebagai manusia dengan tabiat kikir yang sudah diredam sehingga selalu timbul semangat untuk berbagi di setiap kesempatan tapi masalahnya kita tidak punya kelapangan rezeki? Nah, inilah salah satu bentuk ujian bagi kita. Wajar sih kalau lagi kaya kita selalu berinfak, tapi sungguh luar biasa jikalau sebaliknya. Tidak punya apa-apa tapi selalu bersemangat dalam berbagi. Inilah yang perlu kita tiru.
Di lapang ataupun sempitnya keadaan kita, semangat berbagi hendaknya senantiasa menjadi hiasan hidup kita. Apalagi kalau kita mendengar janji Allah yang akan melipatgandakan sepuluh kali lipat bahkan menggandakan 700 kali lipat buat orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah. Kalau meniru bahasanya Ustadz Yusuf Mansyur: ”ente-ente mau kaya, sedekahlah”. Matematika kehidupan yang berlawanan 180 derajat dengan pakem teori ekonomi yang paling canggih di abad ini. Atau dengan bahasa lainnya: ente-ente mau sehat, sedekahlah atau ente-ente mau selamat dari malapetaka, sedekahlah. Sedekah mengatasi masalah tanpa masalah.
Satu nasehat baik untuk pembaca semua.
***

Menahan amarah. Ini juga suatu perbuatan yang rada-rada sulit dan berat. Apalagi kalau marah disaat kita mempunyai kekuasaan, punya power, kesempatan untuk membalas dan menyakiti orang lain. Maka pantas saja ada statement bahwa orang yang terbaik adalah orang yang mampu mengendalikan amarahnya disaat ia mampu membalas. Pantas pula Rasulullah SAW pernah berkata: ”janganlah kamu marah, maka bagimu surga”.
Saat marah yang tidak pada tempatnya itulah saat di mana setan menguasai hati dan akal kita. Sehingga wajar saja orang yang sedang marah ia tidak akan mampu memberikan penalaran yang baik terhadap kondisi sekitar. Marah bisa menjadi awal untuk melakukan perbuatan-perbuatan dosa lainnya. Menyakiti secara lisan dan fisik hingga terjadi pembunuhan.
Di sana ada api yang membakar diri. Yang cuma bisa dipadamkan dengan cara-cara Rasulullah SAW contohkan: pindah tempat berganti posisi dan berwudhu. Gampang sih, cuma karena nalar kita sudah dibolak-balikkan maka perbuatan yang semudah itu saja susah sekali dilakukan. Tinggal kuat-kuatnya kita dan orang lain saja menyadarkan diri ini. Pantas bagi orang yang bisa menahan amarah ia mendapatkan surga dan ampunan Allah.
Satu nasehat baik untuk pembaca semua.
***

Wahai kawan, ternyata memaafkan kesalahan orang lain pun menjadi suatu perbuatan mulia yang memang berat dilakukan. Bagaimana tidak, ketika kita disakiti orang lain dengan perkataan ataupun perbuatan maka sebagai manusia normal kita ingin sekali membalasnya dengan perbuatan yang setimpal bahkan jika perlu dibalas dua sampai sepuluh kali lipat. Kita sampai tidak bisa tidur hanya untuk memikirkan balasan itu. Hati kita gelisah, dongkol dan mangkel. Marah pun berkecamuk.
Ketika ia berusaha untuk memaafkan orang lain maka ia berarti sudah memutus habis banyak perkara. Ia menyerahkan semua urusannya kepada Allah. Ia telah menghilangkan penyakit pada hatinya. Ia menjadi orang yang benar-benar pemaaf dan berjiwa besar. Melapangkan dadanya dari kesalahan saudaranya. Ia membuat tidurnya lebih nikmat dirasakan tanpa gundah yang membuncah. Pantas saja bagi orang yang bisa memaafkan kesalahan orang lain mendapatkan ampunan Allah dan surgaNya.
Kawan pasti ingat tentang sebutan calon penghuni surga dari Rasulullah SAW terhadap salah seorang sahabatnya sehingga membuat penasaran sahabat yang lain. Di saat dicek amalan hariannya, amalan yang ia lakukan adalah amalan yang biasa dilakukan oleh sahabat-sahabat Rasulullah SAW yang lain. Ternyata cuma satu yang beda: di setiap malamnya , sebelum tidur, ia memaafkan kesalahan saudara-saudaranya di hari itu. Subhanallah. Pantas saja bagi orang yang bisa memaafkan kesalahan orang lain mendapatkan ampunan Allah dan surgaNya.
Satu nasehat baik untuk pembaca semua.
***


Tuhan menciptakan taman Firdaus yang merupakan bagian dari surga untuk manusia karena manusia adalah anak Allah dan ciptaan-Nya yang mulia.
Tetapi sayang sekali Adam sebagai manusia pertama yang ditempatkan di Taman Eden / Firdaus berbuat dosa sehingga hubungan manusia dan Allah menjadi rusak sehingga dia diusir dari Taman Firdaus dan ditempatkan di bumi.
Sejak itu dosa menguasai keturunan Adam sampai sekarang dan tidak ada sesuatu yang manusia mampu usahakan untuk masuk surga karena tidak ada suatu kebaikan dalam diri manusia yang cukup untuk menebus dosa dan menjadi tiket masuk surga.
Selain itu tidak ada seorangpun manusia yang mampu hidup kudus dan benar secara sempurna di hadapan Allah. Tetapi manusia mencari jalan dengan kekuatan sendiri melalui amal, kebaikan dan perbuatan untuk dibenarkan di hadapan Allah dan kembali menjadi anak Allah. Apabila Anda merasa diri Anda seorang yang baik, apakah Anda bisa berkata Anda tidak pernah berbuat dosa? Allah adalah Allah yang suci dan kudus, sehingga tidak ada seorangpun manusia berdosa yang tahan berdiri di hadapanNya dan layak masuk dalam kerajaan Surga.

Langkah-langkah masuk surga:
1. Sadari dan akuilah diri Anda seorang yang berdosa
Pertama-tama Anda perlu mengakui di hadapan Tuhan bahwa Anda seorang yang berdosa dan Anda mengakui dosa-dosa Anda di hadapan Tuhan.
Menurut alkitab di Roma 3:9-11 “Sebab di atas telah kita tuduh baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, bahwa mereka semua ada di bawah kuasa dosa,
seperti ada tertulis: “Tidak ada yang benar, seorangpun tidak. Tidak ada seorangpun yang berakal budi, tidak ada seorangpun yang mencari Allah.
2. Percaya pada Yesus sebagai Juruselamat dan Tuhan Anda
Mengakui dengan mulut dan hati Anda bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat Anda pribadi serta mengucapkan doa pada Tuhan meminta Dia mengampuni dan menyucikan segala dosa kita kemudia meminta Dia masuk dalam hati dan hidup Anda sebagai Tuhan.
Seperti tertulis dalam Alkitab: “Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan”.
3. Bertobat dan Lahir baru
Iman tanpa perbuatan adalah mati, oleh karena itu apabila Anda telah mengakui dengan sungguh-sungguh bahwa Yesus adalah Tuhan dan juruselamat dengan mulut dan hati, maka Anda akan mengelami kelahiran baru serta masuk dalam terang dan memiliki hidup yang kekal. Apabila iman Anda benar maka dalam diri Anda ada Roh Allah dan menjadi ciptaan baru sehingga Anda memiliki hati yang baru serta memiliki keinginan bertobat dan ingin meninggalkan semua dosa.
Setelah Anda berdoa dan percaya pada Yesus, segeralah bergabung dengan gereja yang benar, serta persekutuan orang-orang percaya supaya Anda dapat bertumbuh dalam iman dan pengenalan akan Allah. Dan bersaksilah pada orang lain tentang karya keselamatan Allah dalam hidup Anda.
Alkitab berkata: “Yesus menjawab, kata-Nya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah.”
Lebih lanjut tentang keselamatan:
Tuhan menawarkan keselamatan bagi kita melalui Yesus.
Sebagaimana tertulis di alkitab:
“Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka.” (Matius 1:21) “Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan” (Kisah Rasul 4:12)
Keselamatan berarti kita menerima hidup kekal jika kita memiliki hubungan pribadi dengan Tuhan.

Tertulis di Alkitab:
“Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus.” “(Yohanes 17:3)
Hanya ada satu jalan menuju keselamatan dan itu bukanlah jalan yang mudah.
Tertulis di alkitab:
Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.” (Efesus 2:8-9)
Menerima keselamatan adalah suatu tanggapan yang berkuasa dan pribadi kepada berita kebenaran termasuk juga pengampunan akan dosa.
Ada dalam Alkitab,“ Ketika mereka mendengar hal itu hati mereka sangat terharu, lalu mereka bertanya kepada Petrus dan rasul-rasul yang lain: “Apakah yang harus kami perbuat, saudara-saudara?” Jawab Petrus kepada mereka: “Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus.” ( Kisah Rasul 2:37-38)
Menerima keselamatan adalah hal yang sederhana, langsung, pribadi, dan juga publik. Ada dalam Alkitab,“ Tetapi apakah katanya? Ini: “Firman itu dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu.” Itulah firman iman, yang kami beritakan. Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan. Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan. (Roma 10:8-10)
Rasulullah SAW bersabda bahwa kenikmatan yang diberikan kepada penduduk surga itu belum pernah dilihat, belum pernah didengar dan belum pernah terbetik dalam imajinasi manusia.
Wallahu a’lam bishshawab

Tingkatan dan nama-nama surga ialah :
1. Firdaus
2. Syurga ‘Adn
3. Syurga Na’iim
4. Syurga Na’wa
5. Syurga Darussalaam
6. Daarul Muaqaamah
7. Al-Muqqamul Amin
8. Syurga Khuldi

Tingkatan dan nama-nama neraka adalah :
1. Neraka Jahannam
2. Neraka Jahiim
3. Neraka Hawiyah
4. Neraka Wail
5. Neraka Sa’iir
6. Neraka Ladhaa
7. Neraka Saqar
8. Neraka Hutomah

5 komentar:

  1. mas tanya.. sampean iki muslim opo ora?

    BalasHapus
  2. alhamdulillah islam sobat.,

    maap bila anda kurang berkenan karena saya memposting yang berkaitan dengan kepercayaan lainnya.,
    tapi tidak ada salahnya kita juga terbuka pada kepercayaan lain, asal hal tersebut tidak jelek dan menjelek jelekkan kepercayaan lain.

    * maap bila saya ada salah kata, saya kurang pandai dalam berkata-kata,,,

    BalasHapus
  3. lha ko piye, masa manusia anak Allah

    sing islam ora bakal ngomong koyo ngono.

    BalasHapus
  4. Bagimu adalah agamamu, dan bagiku adalah agamaku. maaf kawan saya adalah muslim. jangan menyesatkan akidah untuk orang yg masih awam terhadap agama islam. dengan mencampuradukan agama untuk meyakinkan iman seseorang.

    BalasHapus
  5. jika anda masih mentah dengan keyakinan sebuah agama, sebaiknya hati-hati kawan. bicara soal agama adalah keyakinan seseorang. jika anda belum benar-benar paham thp agama. coba bedah lagi isi kandungan Al-Qur'an dan Hadits..

    BalasHapus

Bagaimanakah tanggapan Anda tentang hal ini.
Silahkan menuliskan komentar Anda pada opsi Nama/URL, lalu tulis nama anda dan URL blog/website anda pada kotak yang tersedia.

Jika anda tidak punya blog/website, kolom URL boleh dikosongi.